Kepemimpinan Dalam Berwirausaha

Sebuah organisasi membutuhkan seorang pemimpin untuk mengordinasi semua kegiatan agar tujuannyabisa tercapai. Pemimpin ibarat kepala dari tubuh manusia, kepala berisi otak yang mengendalikan semua kegiatan dari bagian tubuh yang lain. Bagian tubuh bagaikan bawahan yang melaksanakan perintah atau arahan dari kepala.Pemimpin juga dibutuhkan untuk mewakili anggota atau kelompok pada suatau waktu, selain itu pemimpin juga sebagai penerima resiko jika anggotanya mengalami kesulitan.
Semua oerganisasi ataupun kelompok memerlukan sosok pemimpin, dapat dilihat dari komponen terkecil dari masyarakat adalah sebuah keluarga.Keluarga juga memerlukan sosok seorang pemimpin untuk membina rumah tangga yang baik.Sehingga organisasi yang besar tentunya sangat memerlukan seorang pemimpin.Sepertihalnya sebuah lembaga pendidikan tak lepas dari sosok seorang pemimpin. Dalam makalah ini akan membahas tentang apa pengertian dari pemimpin dan apa saja jenis kepemimpinan yang ada.
 PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan berasal dari Bahasa Inggris leader  yang memiliki arti pemimpin atau tokoh. Selain itu pemimpin juga memiliki arti secara luas meliputi proses mempengaruhidalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut atau anggota untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Pengertian dari kepemimpinan memiliki banyak sekali pendapat dari para ahli, hal ini dikarenakan setiap orang memandang pemimpin dari sudut pandang yang berbeda-beda. Seorang pemimpin memberikan pengaruh kepada anggota atau bawahan yang dipimpinnya. Setiap anggota tentunya mendapatkan pengaruh yang berbeda-beda karena pada dasarnya setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda.
Teori tentang kepemimpinan selalu mengalami perubahan dari masa ke masa. Hal ini dipengaruhi oleh cara pikir orang yang selalu berkembang sehingga pemahaman atau pengertian dari kepemimpinan selalu berkembang. Pada dasarnya semua pengertian memiliki kekurangan dan kelebihan karena disesuaikan dengan situasi dan masalah yang dihadapi.
Teori yang pertama berkembang hingga tahun 1940-an yaitu teori kepimpinan yang didasarkan pada teori sifat. Pada teori ini seorang pemimpin haruslah memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan yang bukan pemimpin.Sifat yang dimiliki seorang pemimpin misalnya ambisi dan erergi, keinginan untuk memimpin, kejujuran dan integritas, rasa percaya diri dan lain-lain.Menurut teori ini sifat seseorang merupakan bawaan dari lahir sehingga seseorang yang tidak memiliki sifat kepemimpinan tidak dapat menjadi pemimpin yang baik.
Selanjutnya pada tahun 1940-an hingga 1960-an berkembang teori kepemimpinan berdasarkan pada teori tingkah laku. Pada teori ini tingkah laku seorang pemimpin berbeda dengan tingkah laku bawahanya atau anggotanya yang bukan pemimpin.Berdasarkan teori tingkah laku seorang pemimpin dapat diajarkan sehingga untuk menjadi pemimpin yang baik hanya perlu berusaha dan berlatih secara terus menerus.
Teori kepemimpinan yang berkembang antara tahun 1960-an sampai tahun 1970-an teori kemungkinan. Teori ini juga bisa disebut teori situasional, karena keberhasilan seorang pemimpin tidak berdasarkan sifat atau tingkah laku akan tetapi dipengaruhi oleh situasi tertentu. Sehingga setiap situasi memerlukan cara atau gaya yang berbeda-beda untuk mengatasinya.
Antara tahun 1970-an hingga tahun 2000-an berkembang teori kepemimpinan mutakhir, seperti teori kepemimpinan atribusi, teori kepemimpinan karismatik dan teori kepemimpinan transformasional atau kepemimpinan transaksional. Teori atribusi menyatakan bahwa kepemimpinana hanyalah sebuah atribusi yang dibuat oleh orang (bawahan atau anggota) kepada orang lain (pemimpin). Teori kepemimpinan karismatik menyatakan bahwa seorang pemimpin memiliki pengaruh luar bisasa  pada oraganisasi. Hal ini dikarenaka seorang pemimpin memiliki tingkat kepemimpinan yang tinggi, dominasi kepemimpinana, serta keyakinan akan kebenaran moral dari keyakinannya. Sedangkan teori kepemimpinan transformasional adalah teori yang mengemukakan bahwa seorang pemimpin memandu atau memotivasi bawahannya untuk mencapai tujuan dan penegasan pada tugas bawahan masing-masing.Pemimpin memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang diindividualkan, dan memiliki karisma.
 JENIS KEPEMIMPINAN
Banyak teori yang mengungkapkan tentang kepemimpinan, sehingga muncul banyak jenis-jenis kepemimpinan yang dipahami dan juga diterapkan pada saat ini.Semua jenis kepemimpinan juga memiliki kekurangan dan kelebihan sehingga dalam penerapannya perlu memperhatikan banyak hal. Pada bab ini akan membahas 6 jenis atau model kepemimpinan yang ada. Yaitu: Koersif, otoritatif, afiliatif, demokratis,pecesetting, dan coaching yang tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing masing.
  1. Koersif
Jenis kepemimpinan ini bisa juga disebut dengan kepemimpinan otoriter. Pada jenis ini seorang pemimpin akan memerintah sesuai dengan kehendaknya sendiri tanpa ada orang yang boleh membantah semua perintahnya. Menurut pendapatnya seorang bawahan hanya akan bekerja jika diperintah. Selain itu pemimpin sudah menetukan ketentuan dari awal sehingga pada saat pelaksanaan tidak ada rencana atau usulan dari bawahannya. Pemimpin menjalankan semuannya sesuai dengan kehendak hati sang pemimpin sehingga bawahan hanya tinggal menjalankan apa saja tugasnya.
 Kelebihan dari tipe ini adalah ketika sebuah organisasi atau kelompok membutuhkan pengambilan keputusan secara mendadak dengan cepat dan tepat. Pengambilan keputusan akan difikirkan secara matang tanpa dipengaruri oleh orang lain. Selain itu saat pengambilan keputusan tidak perlu dengan adanya diskusi atau rapat dan terjadi perdebatan dari berbagai pihak yang hanya akan membuat keputusan tidak segera diambil. Sehingga pengambilan keputusan akan lebih cepat dan tepat jika diambil oleh seorang pemimpin saja. Selain itu pemimpin dengan jenis ini akan menumbuhkan sikap disiplin dari anggota atau bawahannya.
 Selain kelebihan jenis kepemimpinan ini juga memiliki kekurangan. Yaitu ketika pelaksanaan tugas atau pelaksanaan program-program yang direncanakan bawahan atau anggota kelompok tidak bisa berfikir kreatif dan akan mudah bosan. Hal ini dikarenakan apa yang dikerjakan sudah ditentukan oleh pemimpinnya dan bawahannya tidak boleh melakukan hal lain yang tidak sesuai dengan ketentuan. Selain itu tidak akan ada perubahan pada organisasi atau kelompok tersebut karena pemimpinnya sulit untuk menerima perubahan dan usulan dari bawahan atau anggotanya.
  1. Otoritatif
Jenis pemimpin ini bukan jenis pemimpin yang oteriter, akan tetapi pemimpin yang mendapatkan kekuasaan dengan persetujuan dan kejelasan visi yang ia paparkan. Seorang pemimpinakan menjadikan orang lain bergerak menuju sebuah visi yang sudah ditentukan dengan bersemangat karena ia akan memberikan penghargaan yang pantas dan tujuan yang jelas tidak hanya untuk jangka pendek tetapi juga untuk jangka panjang. Pemimpin akan melakuakn perubahan-perubahan untuk mencapai visi dari organisasi tersebut. Pemimpin jenis ini memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mudah mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama.
Otoratif juga memiliki kekurangan yaitu saat organisasi yang dipimpinnya memerlukan keputusan yang cepat dan tepat dalam keadaan yang mendesak. Pemimpin jenis ini akan terlalu lama menentukan keputusan apa yang harus diambil. Selain itu pemimpin akan mengalami kesulitan saat anggota atau bawahannya tidak setingkat dengannya. Maksudnya para anggota atau bawahannya tidak mampu berfikir kreatif untuk sebuah perubahan. Selain itu pemimpin akan mengalami kesulitan saat bersama dengan tim ahli. Pemimpin ini akan dianggap terlalu angkuh atau sombong karena selalu berfikir kedepan dan menganggap orang lain tidak memiliki kemampuan atau pengetahuan seperti dirinya.
Kepemimpinan yang otoritatif juga  memiliki kelebihan yaitu ketika seorang pemimpin bertemu dengan anggota yang sepadan. Maksudnya, anggota yang mampu diajak bekerjasama dan mampu membuat perubahan-perubahan sesuai dengan kemajuan jaman.
  1. Afiliatif
Kepemimpinan yang afiliatif adalah seorang pemimpin yang memberikan jalan bagi anggotanya untuk bertindak.Seorang pemimpin mengedepankan kebahagiaan dari anggotnya. Setiap anggotanya memiliki kesempatan yang sama dalam memberikan ide-ide untuk kemajuan dari organisasi. Pemimpin akan sangat disenangi oleh semua bawahan atau anggotanya karena dalam organisasi semua memiliki sifat terbuka.
Kelemahan dari teori ini adalah anggotanya akan merasa ketergantungan kepada pemimpinnya, karena pemimpin selalu membantu dan mengedepankan anggota atau bawahannya, pemimpin ibarat sebatang lilin yang rela terbakar untuk menerangi sekelilinganya. Selain itu apabila seseorang yang belum mengenal pemimpin tersebut akan menganggap remeh pemimpinnya, karena seorang pemimpin selalu terbuka dengan masalah yang dihadapi dan meminta pendapat dari bawahannya sehingga orang akan menanggap bahwa pemimpinnya tidak memilii kemampuan yangn memadai.
Selain itu teori ini memiliki kelebihan yaitu terjadi harmonisasi antara pemimpin dan bawahannya karena adanya keterbukaan. Sehingga dalam mencapai tujuan organisasinya dapat saling bekerja sama dengan baik.Kelebihan yang paling utama adalah para anggotanya merasa senang karena pemimpin memprioritaskan semua kegiatan dan tujuannya pada anggotanya.
  1. Demokatis
Kepemimpinan jenis ini mengedepankan pendapat dari anggota untuk mengambil keputusan sehingga setiap masalah diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat. Kepemimpinan ini hampir sama dengan kepemimpinan afiliatif akan tetapi perbedaannya adalah seorang pemimpin tidak mengedepankan kebahagiaan dari anggotannya akan tetapi tujuan keterbukaan adalah untuk saling faham satu sama lain sehingga bisa tercapai kerjasama. Pemimpin akan mengambil keputusan sesuai dengan suara terbanyak dari anggota.
 Kelemahan dari kepemimpinan jenis ini adalah jika seorang pemimpin tidak dapat mengambil keputusan dengan tepat dan terjadi kontra anatar anggota, selain itu apabila anggota tidak sefaham atau memiliki carapandang yang berbeda dengan pemimpin sehingga pada saat pengambilan keputusan tidak terjadi titik temu hanya saling berdebat satu sama lain. Pengambilan keputusan juga tidak selalu sesuai karena suara terbanyak belum tentu keputusan yang terbaik.Adakalanya suara terbanyak justru menjerumuskan kehal-hal yang tidak baik.
 Akan tetapi jenis kepemimpin ini juga memiliki kelebihan yaitu terjadinya ketrebukaan antara anggota dan pemimpin jadi semua masalah yang terjadi dalam organisasi diketahui oleh semua anggota dan dapat turut menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga pemimpin juga tidak terlalu terbebani akan masalah yang dihadapi karena ditanggung bersama.
 Pacesetting 
Jenis kepemimpinan ini menyatakan bahwa seorang pemimpin membutuhkan atau menuntut kesempurnaan dari anggotanya. Pemimpin membuat standar-standar yang harus dipenuhi oleh setiap anggotanya agar tercapai apa yang diinginkan pemimpinnya. Seorang pemimpin akan mengambil alih tugas dari anggotanya apabila apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan standar yang ia tetapkan. Pemimpin tidak segan-segan untuk mengganti anggota dengan orang lain jika ia merasa tidak cocok atau tidak memenuhi standar.
Kelemahan dari jenis kepemimpinan ini adalah jika angotanya adalah orang yang tidak suka berkembang atau sulit memotivasi diri maka anggota merasa tidak dianggap oleh pemimpin dan menjadi malas untuk mengerjakan tugasnya dan pada akhirnya hanya akan diganti dengan yang lain.Pemimpin memiliki banyak pekerjaan karena mengontrol setiap kegiatan dari anggotanya bahkan mengambil alih setiap pekerjaan yang tidak sesuai dengan standarnya.
Kelebihan dari jenis ini adalah apa yang dilakukan oleh anggota dari organisasi selalu sempurna. Karena sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemimpin. Selain itu pemimpin jenis ini juga akan sangat maju jika bertemu dengan anggota yang senang bekerja dan mampu membangun motivasi dirinya. Sehingga anggotanya akan memenuhi standar yang sudah ditetapkan oleh pemimpin jadi semua dapat selesai sesuai target.
  1. Coaching
 Jenis kepemimpinan ini hampir sama dengan kepemimpinan pacesetting karena pemimpin ini juga menuntut kesempurnaan dari anggotanya. Akan tetapi jenis ini menetukan ketentuan yang berbeda-beda untuk setiap orang.Pemimpin ini menuntut anggotanya untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan bakat yang dimiliki masing-masing anggota. Karena pemimpin berpendapat bahwa dengan berkembangnya anggota maka akan berkembang pula organisasi yang dipimpinnya.
 Kelemalan dari kepemimpinan jenis ini adalah seorang pemimpin memerlukan waktu yang lama untuk mengembangkan anggotannya satu-persatu karena setiap individu berbeda-beda sehingga perlu diadakan pembicaraan secara langsung dengan anggota satu persatu. Selain itu anggota yang malas akan merasa tertekan karena selalu dituntut untuk melakukan hal-hal tertentu.
 Selain kelemahan tentunya jenis kepemimpinan ini juga memiliki kelebihan yaitu pemimpin akan mengenali semua anggota yang ada dalam organisasinya. Hal ini juga dapat untuk menggali kemampuan terpendam dari anggotanya dan juga memperbaiki kelemahan-kelemahan dari anggotanya.
 PENUTUP
Terdapat banyak sekali teori yang mengemukakan tentang kepmimpinan dan juga jenis dari kepemimpinan itu sendiri.Diantaranya, teori sifat, teori tingkah laku, teori situasional, teori karimatik, teori atribusi dan teori transformasional atau transaksional. Dari beberapa teori tersebut muncul jenis kepemimpinan misalnya jenis kepemimpinan Koersif, otoritatif, afiliatif, demokratis,pecesetting, dan coaching. Setiap teori dan jenis kepemimpinan tentunya memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.Sehingga apabila ingin menjadi seorang pemimpin perlu mengambil beberapa pertimbangan untuk mengambil keputusan.Seorang pemimpin dapat memadukan lebih dari satu jenis kepemimpinan agar dapat tercapai tujuannya.
 DAFTAR PUSTAKA
Nurkholis.2003.Manajemen Berbasis Sekolah.Jakarta:Grasindo



Previous
Next Post »
Thanks for your comment