Keberuntungan = Persiapan + Kesempatan

Long weekend bagi sebagian orang merupakan saat untuk bersenang – senang, menghabiskan waktu dengan keluarga dan beristirahat menghilangkan penat yang telah hadir akibat pekerjaan yang bertumpuk. Tetapi tak semuanya berfikir seperti itu, ada juga yang menjadikan long weekend sebagai saat untuk mencari kesempatan untuk mengembangkan bisnis, dengan bekerja lebih keras, menjual lebih banyak dan merasakan nikmatnya penghasilan saat semua kembali pada aktivitas yang biasa. Diantara dua pilihan tersebut, kira – kira kita termasuk kelompok yang mana ya?
Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita regangkan kaki – kaki kita, memperbaiki posisi duduk agar nyaman lalu tarik nafas dalam –dalam melalui hidung dan hembuskan pelan – pelan melalui mulut setelah kita basahi bibir kita dengan air. Nikmati sensasi dingin dan nyaman, lalu bila anda telah merasa nyaman selanjutnya kita akan mulai berselancar dalam ombak besar rasa ingin tahu. Yuk kita mulai….

Baiklah, sebelumnya saya menganggap anda telah memilih di bagian mana anda dalam dua kelompok tersebut. Mengapa harus memilih?  Karena kita akan membahas sesuatu yang menarik. Apakah yang menarik itu? Hmmm, perhatikan baik – baik lingkungan sekitar kita. saat libur tentu ada yang menggunakan waktunya untuk istirahat bukan, mereka yang menggunakan waktu untuk beristirahat kita asumsikan telah melakukan pekerjaan yang luar biasa di hari – hari kerjanya. Mungkin mereka menggunakan 8-10 jam sehari atau lebih untuk bekerja dan menyelesaikan pekerjaannya apapun bidang pekerjaannya. Orang – orang seperti itu pantas kah di katakan pekerja keras?

Oke kita beralih ke kelompok kedua, yang mereka menggunakan hari libur mayoritas orang – orang untuk bekerja lebih keras. Mungkin mereka mempunyai usaha sendiri atau mereka memang harus bekerja dengan system sift yang membuat mereka harus tetap bekerja meskipun moyoritas berlibur. Ya yang manapun anda pilih, tidak ada benar atau salah tetapi yang kita lihat adalah bagaimana kita melakukannya dengan baik.

Bekerja keras merupakan sebuah kata kerja yang seringkali digunakan untuk mencapai kesuksesan. Saat kita menginginkan sukses (dalam bidang dan bentuk apapun), kerja keras adalah kata kembar yang selalu menemaninya. Lantas, bagaimana kita harus berkerja keras tetapi juga enjoy melakukannya? Pertanyaan bagus bukan, mungkinkah kita bekerja atas sesuatu yang tidak kita sukai? Jawabannya MUNGKIN dan banyak diantara kita melakukannya. Coba kita lihat di gedung – gedung pencakar langit, di mal – mall , pinggir jalan dan lainnya apa yang menyebabkan mereka mau berkerja keras? Jawaban yang paling umum adalah untuk mempertahankan hidup, untuk mencari sesuap nasi.

Apapun jawabannya tidak masalah, setiap orang memiliki alasannya masing – masing. Bagi saya berkerja keras harus memiliki MAKNA yaitu “Kerjakan yang kau cintai, dan Cintai yang kau kerjakan” bagaimana bisa melakukan itu, ya dengan mencari passion hidup dan bidang yang anda senangi dan jadilah AHLI dalam bidang tersebut. Dengan melakukan hal ini tentu kita akan MAU berkerja keras dan merasa bahagia melakukannya.

Menemukan Passion harus diimbangi dengan memiliki VISI hidup yang jelas. Dengan passion, seorang Chairul Tanjung, pengusaha yang memiliki Trans corp dalam sebuah seminar mampu bekerja selama 18 jam seharinya. Selain ia dikarunia intelektualitas yang tinggi dibandingkan orang – orang pada umumnya,  ia pun memiliki kemauan kuat dan kebahagiaan sehingga mau bekerja 2x waktu orang biasa. Ia mampu mengefektifkan waktu bahkan saat makan siang dan istirahat ia tetap melakukan pekerjaan – pekerjaan yang bisa di lakukan. Menurutnya apa yang ia sudah lakukan selama ini, bila dilakukan oleh orang lain dengan cara biasa –biasa saja maka mereka membutuhkan waktu 300 tahun untuk mengumpulkan apa yang telah ia dapatkan sampai dengan  sekarang.

Dengan visi hidup yang jelas,ia membuat sebuah rencana untuk merealisasikannya dan ia berusaha sekuat tenaga hingga bisa melakukan pekerjaannya secara “Berbeda”. Seorang ilmuan terkenal, Albert Einstein mengatakan “Hanya Orang bodoh yang Menginginkan Hasil yang Berbeda dengan Cara yang Sama”

Ya Kita harus melakukannya dengan cara yang berbeda, karena bila kita melakukan dengan cara yang sama tentu kita akan mendapatkan hasil yang sama seperti orang lain. Cintai apa yang kita lakukan, karena bila kita tak menyukainya maka kita akan banyak melihat hal – hal buruk dalam pekerjaan tersebut dan akhirnya potensi yang keluar tidak akan 100%.

Temukan kelebihan yang kita punyai dalam diri, apa yang bisa kita lakukan lebih dari orang lain? Pertanyaan tersebut juga ditanyakan oleh Oprah Winfrey saat awal – awal merintis karier, saat kehidupan masa kecilnya suram, dengan dorongan ayahnya ia menyadari bahwa ia memiliki kelebihan dalam hal “Berbicara” hingga akhirnya ia menjadi seorang penyiar radio, lalu pembawa acara talkshow local hingga akhirnya menjadi salah satu pembawa acara talkshow yang berpengaruh tidak hanya di Amerika tetapi juga dunia dan akhirnya menjadi seorang pemilik perusahaan media yang mendunia.

Apa yang Oprah lakukan penuh dengan kerja keras dan kemauan, menurutnya tidaka ada yang namanya keberuntungan, “Keberuntungan adalah persiapan bertemu dengan kesempatan” demikian pemikiran Oprah. Bukankah kita harus Berlari untuk menjadi yang pertama dalam pertandingan atletik? Sebelum berlari dalam lintasan yang sebenarnya, kita harus berlari dalam latihan dan menyadari kekurangan diri dan memperbaikinya,

Saat kita sudah menyadari dan melakukan semuanya, ingatlah satu hal “ Kita Tak Mungkin Mendapatkan sesuatu Tanpa IjinNya” yang harus kita lakukan selanjutnya adalah memperkuat spiritual kita. Saat kita mengakus ebagai seorang Muslim, jadikan itu sebagai sebuah tindakan bukan hanya kata – kata. Berserah diri kepada Allah SWT dengan melakukan ibadah wajib dan Sunah akan memperkuat “Keberuntungan” yang kita inginkan untuk menjadikan VISI sebagai Sesuatu hal yang nyata.

“Tidak akan berubah Nasib suatu kaum, bila mereka tak berusaha merubah nasibnya” usaha pertama adalah tentukan perubahan yang diinginkan lalu lakukan. Tidak ada kemauan yang lebih kuat selain kemauan yang dilandasi keimanan.
Keep Hungry, Keep Foolish

Keep Writing, keep Inspiring

Karena ilmu adalah Kebutuhan
Previous
Next Post »
Thanks for your comment