Dream It and Make it Real

“Aku Takkan Menarik kembali Kata-kataku, Karena itulah jalan Ninjaku, Naruto”

Jalan ninja adalah jalan yang dihormati dan dipegang teguh oleh Naruto Uzumaki, tidak pernah berpaling kebelakang, optimis dan terus berusaha seberat apapun rintangan yang menghadang. Ia membuat mimpi dan tujuan yang harus dicapai oleh dirinya. Mimpi terbesar Naruto adalah “Menjadi Hokage (Pemimpin para Ninja) di Konoha” dan seiring berjalan waktu salah satu upaya untuk merealisasikan mimpi tersebut adalah dengan “Menyelamatkan Sasuke  dan mengembalikannya ke Konoha”

Setiap kita juga pasti memiliki mimpi, kita mempunyai tujuan yang kadang tidak kita tulis secara nyata hanya menjadi ambisi pribadi, tertulis dalam otak kita yang mungkin akan menjadi hilang karena begitu banyaknya hal yang harus kita ingat. Seiring berjalannya waktu , kita akan mengurangi dampak mimpi yang dulu kita bangun. Bila sebelumnya kita ingin menjadi orang kaya yang memiliki perusahaan yang tersebar di Indonesia, karena sulit akhirnya kita menurunkannya menjadi cukup menjadi pengusaha yang punya perusahaan. Bukan tidak mungkin kita menurunkan kadarnya kembali dengan menjadi pedagang kaki lima karena kita melihat sudah banyak yang berusaha menjadi pengusaha tetapi gagal.

Hal tersebut dapat terjadi bila kita tidak tahu bagaimana harus bermimpi dan mendayagunakan kemampuan kita untuk mencapai mimpi itu dan mewujudkannya dalam bentuk nyata. Tidak ada batasan untuk siapa yang berhak memiliki mimpi, apakah anak kecil, remaja, orangtua siapapun dapat bermimpi. Semakin muda kita memiliki arah tujuan maka akan semakin banyak waktu untuk kita mewujudkannya. Mimpi terwujud bukan karena pengalaman tetapi proses yang kadang tidak mudah, tetapi proses itulah yang membuat kita mempunyai kapasitas untuk mewujudkan mimpi nyata kita.

Terkadang kita tidak menyadari dengan pasti apa yang kita ingin dalam hidup, kita menjadikan hidup ini seperti Mengikuti Aliran Air, kemana air mengalir kesana kita akan berada. Padahal dengan kita mendeskripsikan mimpi secara jelas maka kita akan menemukan tujuan hidup. Bila tujuan tercapai, hal itu berarti adalah prestasi hidup kita.  Dan begitu kita mencapai mimpi maka kita harus menentukan mimpi selanjutnya untuk meningkatkan kapasitas diri kita agar menjadi seseorang yang luar biasa.



William Henry Gates III atau lebih terkenal dengan sebutan Bill Gates, lahir di Seattle, Washington pada tanggal 28 Oktober 1955. Ayah Bill, Bill Gates Jr., bekerja di sebuah firma hukum sebagai seorang pengacara dan ibunya, Mary, adalah seorang mantan guru. Bill adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Bill mempunyai hobi “hiking”,bahkan hingga kini pun kegiatan ini masih sering dilakukannya bila ia sedang “berpikir”.

Bill kecil mampu dengan mudah melewati masa Sekolah Dasar dengan nilai sangat memuaskan, terutama dalam pelajaran IPA dan Matematika. Mengetahui hal ini, orang tua Bill kemudian menyekolahkannya di sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan pembinaan akademik yang baik, bernama LAKESIDE. Pada saat itu , Lakeside baru saja membeli sebuah komputer, dan dalam waktu seminggu, Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (sebagian besar nantinya menjadi programer pertama Microsoft) sudah menghabiskan semua jam pelajaran komputer untuk satu tahun.

Kemampuan komputer Bill Gates sudah diakui sejak dia masih bersekolah di Lakeside. Dimulai dengan meng-hack komputer sekolah, mengubah jadwal, dan penempatan siswa. Tahun 1968, Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers lainnya disewa oleh Computer Center Corp. untuk menjadi tester sistem keamanan perusahaan tersebut. Sebagai balasan, mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan komputer perusahaan. Menurut Bill saat itu lah mereka benar- benar dapat “memasuki” komputer. Dan disinilah mereka mulai mengembangkan kemampuan menuju pembentukan Microsoft, 7 tahun kemudian.

Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin terasah. Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science Inc, merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Ellen mendirikan perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka membuat sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Bekerja sebagai debugger di perusahaan kontraktor pertahanan TRW, dan sebagai penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi pengalaman Bill Gates.
Musim gugur 1973, Bill Gates berangkat menuju Harvard University dan terdaftar sebagai siswa fakultas hukum. Bill mampu mengikuti kuliah dengan baik, namun sama seperti ketika di SMA, perhatiannya segera beralih ke komputer. Selama di Harvard, hubungannya dengan Allen tetap dekat. Bill dikenal sebagai seorang jenius di Harvard. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill adalah programer yang luar biasa jenius, namun juga seorang manusia yang menyebalkan.

Desember 1974, saat hendak mengunjungi Bill Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan judul “World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models”. Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era “komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer – komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini merupakan kesempatan besar bagi mereka.

Kemudian dalam beberapa hari, Gates menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap. Allen menuju MITS untuk mempresentasikan BASIC. Dan walaupun, ini adalah kali pertama bagi Allen dalam mengoperasikan Altair, ternyata BASIC dapat bekerja dengan sempurna. Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard dan mendirikan Microsoft.

Bill Gates Meninggalkan Harvard Demi Mengejar Impian

Ketika ia bosan dengan Harvard, Gates melamar pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan komputer di daerah Boston. Gates mendorong Paul Allen untuk mencoba melamar sebagai pembuat program di Honey-well agar keduanya dapat melanjutkan impian mereka untuk mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak.

Pada suatu hari di bulan Desember yang beku, Paul Allen melihat sampul depan majalah Popular Mechanics, terbitan Januari 1975, yaitu gambar komputer mikro rakitan baru yang revolusioner MITS Altair 8080 (komputer kecil ini menjadi cikal bakal PC di kemudian hari). Kemudian Allen menemui Gates dan membujuknya bahwa mereka harus mengembangkan sebuah bahasa untuk mesin kecil sederhana itu. Allen terus-menerus mengatakan, “Yuk kita dirikan sebuah perusahaan. Yuk kita lakukan”. Saat itulah mereka menemukan jalan hidup mereka.

Kedua sahabat itu bergegas ke sebuah komputer Harvard untuk menulis sebuah adaptasi dari program bahasa BASIC. Gates dan Allen percaya bahwa komputer kecil itu dapat melakukan keajaiban. Dari sana pula mereka mempunyai mimpi, tersedianya sebuah komputer di setiap meja tulis dan di setiap rumah tangga.

Semangat Allen dan Gates tidak percuma, dan dari sana mereka mendirikan perusahaan Microsoft. Berawal dari komputer kecil itulah yang menjadi model dari segala macam komputasi. Dan sekarang bisa Anda lihat bahwa Microsoft telah benar-benar menjadi bagian dari kebutuhan komputasi di seluruh dunia. Dan hampir setiap orang mengenal Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia saat ini.

“Orang yang sukses adalah orang yang memiliki mimpi dan keyakinan bahwa mimpi itu akan dapat terjadi berapapun harga yang harus ia bayar”

Sukses adalah Pilihan karena tidak semua orang ditakdirkan untuk menjadi sukses. Hal tersebut disebabkan seseorang yang sukses berani berpegang teguh pada mimpinya dan mampu meniti jalan yang konsisten. Dia tidak menyerah dikala orang lain menyerah. Ia tidak mendengarkan orang lain yang pesimis bahwa apa yang kita  lakukan adalah kemustahilan. Dia berpegang teguh dan berusaha dengan sistematis,terus mengevaluasi dari kegagalan dan bangkit kembali dari dasar kegagalan.

Seorang pemenang dan pecundang dibedakan dengan garis tipis. Setiap hal sudah memiliki garisnya sendiri, dan pecundang terkadang berhenti saat garis belum terlihat. Sebuah batu digariskan akan pecah pada pukulan yang ke 100 tetapi bila kita berhenti pada pukulan 99 maka kita takkan melihat batu itu pecah. Dengan mimpi maka kita akan berkata lantang suatu hari “Mimpi saya menjadi Kenyataan”

“Tanpa Arah dan Tujuan, Tidak ada Gunanya Seorang Ninja Hidup di Dunia Ini – Guy Maito ”

                Demikian halnya dengan kita, tanpa tujuan jelas kita akan terkatung – katung dalam samudera kehidupan. Semua potensi yang kita miliki akan menjadi sebuah kesia –siaan karena tidak digunakan untuk memaksimalkan hidup. Mimpi laksana petunjuk arah saat kita bepergian, dengan petunjuk maka kita akan dapat menemukan tempat yang kita inginkan.

Kehidupan akan terus berputar, dia takkan menunggu kita hingga kita mendapatkan tujuan. Kita yang harus mengejar kehidupan, kita rencanakan drama kehidupan kita akan seperti apa hingga bila suatu saat kita akan menceritakan kembali pada generasi penerus kita akan mampu menjadi petunjuk arah bagi mereka. Sekarang kita membutuhkan sebuah Model (Seseorang) yang baik kita contoh untuk mewujudkan mimpi, dan nanti estafet pun akan berganti saat kita menjadi model bagi keluarga, anak ataupun orang lain. Jangan bangga saat kita menjadi model dalam bidang yang buruk karena mungkin dulu kita salah memodel orang.

Satu kata “BERUBAH”, Mulai saat ini, Mulai dari yang Kecil dan Kerjakan secara konsisten. Tunjukkan kemauan kuat hingga kita bisa berkata “SUCCESS IS MY RIGHT”. Dengan jalan ini, dengan mimpi ini kita akan meniti kesuksesan.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment